7/14/2014

Jangan Ambil Mimpiku

Hidup di bumi ini penuh ketidakpastian. Tapi dalam ketidakpastian selalu ada kesempatan yang bisa kita pilih. Dalam setiap pilihan ada resiko baik dan buruk yang selalu akan membuntuti. Kita hanya perlu memiliki Iman dan keberanian menentukan pilihan lalu menjalani pilihan kita itu sambil tetap tersenyum.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Beginilah cara aku menjalani kehidupan yang tidak pasti ini. Hanya bermodalkan iman dan berani. Termasuk berani untuk beriman. Pengalamanku memang tak sebanyak dirimu tuan tapi aku cukup berani untuk bermimpi. Bermimpi sambil terjaga. 

Terimakasih atas perhatianmu tuan. Aku tak akan membagi mimpi ini denganmu sebab aku sudah berbagi dengan orang lain. Mungkin nasehatmu benar orang itu bukan orang yang tepat untuk aku bagikan mimpiku ini, tapi aku tidak menyesalinya setidaknya aku pernah bahagia bersamanya meski hanya sejenak. 

Tak perlu menatapku seperti itu tuan, aku  akan baik-baik saja. Aku juga tidak akan bodoh berlari lagi ke arahnya setelah semua yang dia lakukan. Seperti yang tuan ajarkan tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama dalam hidup ini. 

Meski aku tidak tau yang terbaik bagi hidupku. Aku hanya tidak ingin membagikan mimpiku ini denganmu tuan. Meski menurut tuan aku tidak akan pernah bisa mewujudkannya aku tetap tidak mau berbagi denganmu. Terimakasih aku hanya ingin jalan sendiri.

Jalan sendiri tanpamu atau tanpanya. Aku akan baik-baik saja. Tuan kalopun kami bertemu kembali itu bukan karena aku yang berlari ke arahnya tapi karena kesempatan yang mempertemukan kami lagi di tengah-tengah. 

Dahulu dia hadir karena inginnya dan jika kemudian dia memilih pergi, aku tidak akan menghalangi ataupun mencarinya. Jadi tuan tidak perlu khawatir. Keputusanku adalah jalan sendiri bukan karena aku ingin pergi mencarinya. Terserah tuan percaya atau tidak, silahkan lihat saja waktu akan membuktikan.

Tuan kita sama-sama manusia, tuan tidak berhak mengatur masa depanku. Masa depanku adalah milikku dan ada dalam tanganku sendiri.

Jikapun harus pergi meninggalkan tanah kelahiranku sebab aku tak ingin berbagi mimpiku ini, aku akan menjalaninya dengan senyum terindah seperti yang tuan ajarkan.

Tuan duduklah yang manis di sini dan berhentilah menggangguku lagi. Ku rasa usiamu sudah terlalu senja untuk bermain. Lagi pula mimpiku bukan mainan. Tuan meskipun hartamu melimpah aku tidak akan membagikan mimpiku padamu. 

Meskipun sampai pada akhirnya mimpi ini tidak pernah terwujud setidaknya aku sudah berusaha untuk memperjuangkannya dan menjaganya dengan tidak membagikannya denganmu tuan. 

Dalam mimpiku ini ada kebahagianku, aku hanya ingin menyadarkanmu bahwa hartamu tidak akan mampu membeli mimpiku ini. Aku menghormatimu tuan jadi ku mohon lepaskan aku dan biarkan orang-orang yang mengasihiku berhenti mengkhawatirkanku karena sikap tuan kepadaku.

Tuan sekedar mengingatkan masih ada Pencipta diatas semuanya, yang tidak buta dan yang mampu melihat sampai kedalam hati setiap ciptaanNya. Tuan tak perlu mengasihaniku karena aku tak butuh kasihan darimu aku hanya butuh kebebasan untuk mewujudkan mimpiku ini. Sadarlah tuan! Tuan tak punya urusan dengan mimpiku ini dan tak perlu bertanggungjawab atas mimpiku. Sekali lagi terimakkasih.

0 comments:

Post a Comment