9/11/2013

Kenyataan Antara Aku, Kamu dan DIA Dalam Kisah Kita

Tak mampu berucap saat ada tangan terbuka memberiku sebuah dekapan hangat, sebagai bentuk PENGAMPUNAN.
Hanya kucuran air mata yang tak tertahan mengalir semakin deras ketika kudengar suara lembut berucap AKU MENGASIHIMU.
Semua bentuk tuduhan dan rasa bersalah yang mengintimidasiku selama ini seketika lenyap saat mengetahui kesalahanku sudah DIAMPUNI.
Hati yang hancur dan kekecewaan mendalam yang membuat dada ini sesak setiap kali mengingtanya, diubahNya menjadi hati yang damai dan penuh sukacita kala kuingat janji-janjiNya.
DIA satu-satunya pribadi yang berjanji, yang selalu menepati dan pasti akan menepati semua yang sudah dijanjikanNya. 


Tak ada alasan lagi bagi ku untuk aku terluka, tersakiti dan kecewa.
Tak ada alasan lagi bagi ku untuk tidak mengampuni.
Tak ada alasan lagi bagi ku untuk membenci.
Tak ada alasan lagi bagi ku untuk menyesali apa yang sudah terjadi.

Buat kamu yang pernah ada, terima kasih :)
Aku memilih untuk tidak terluka, tersakiti dan kecewa, sebab ada Pribadi yang mengasihi aku yang sudah menciptakan aku untuk tujuan mulia bukan untuk dilukai, disakiti dan dikecewakan.
Aku memilih untuk mengampunimu karena Dia sudah lebih dahulu mengampuni aku.
Aku memilih untuk mengasihimu karena aku sudah terlebih dahulu dikasihi dan aku tahu betapa indahnya dikasihi orang lain.
Aku memilih untuk tidak mengingat apa yang sudah kamu lakukan selama ini karena aku tahu itu bagian dari rencanaNya untuk mendidik dan mendewasakan aku.

Semua yang sudah terjadi itu nyata.
RASAku padamu nyata.
Perjuanganku untuk kita nyata.
Ketulusanku padamu nyata.
Penantianku nyata.

Hadirmu pun nyata.
Kepergianmu pun nyata.
Khilafmu pun nyata.
"Diammu" pun nyata.
"Beda" sebagai alibimu untuk menghadirkan dia (she) pun nyata.

Yach ini semua adalah kenyataan kisah antara aku, kamu dan DIA (Pencipta kita).

0 comments:

Post a Comment