7/30/2013

Seingatku Kamu Lelaki

Ehm...
Hari ini aku sedikit bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi dengannya.
Seingatku saat pertama kali bertemu sampai sesaat sebelum dia berlalu.
Aku mengenalnya sebagai seorang lelaki.
Kendati dia memiliki kecendrungan untuk menjadi bukan lelaki.
Tapi aku sempat menerimanya sebagai lelakiku.

Menerimanya dengan seada-adanya tanpa ingin merubahnya menjadi seseorang yang berbeda.
Menyayanginya seperti diri sendiri.
Memperlakukannya seperti memperlakukan diri sendiri.
Memperjuangkannya sepenuh hati.
Menghormati keputusannya dengan melepaskannya pergi.

Setelah dia pergi sepertinya dia berubah, menjadi seperti bukan lelaki.
Berlaku bak penakut yang bersembunyi, dikeramaian.
Berlaku bak pencuri yang ketakutan, saat perbuatan jahatnya ketahuan.
Berlaku bak penipu yang dikejar-kejar kebenaran.
Berlaku bak pecundang yang terperangkap dalam jeratnya sendiri.

Sangat berharap masih tersisa sedikit kelelakian di dalammu
Untuk membaca emailku.
Untuk menjawab emailku.
Untuk menyelesaikan semuanya dengan baik.
Untuk mengakhiri ini semua tanpa harus saling menyakiti.
Untuk tidak menjadikanku bayang-bayangmu.

Jika menurutmu aku tidak penting lagi, hapus aku sepenuhnya.
Jika pilihanmu jalan masing-masing, silahkan jalan tanpa jejakku.
Jika sudah menemukan yang lain, tidak perlu memasukanku ke dalam daftar mantanmu.
Jika tak ingin terganggu olehku lagi, pastikan semuanya sudah kamu lakukan.
Dan tutup dengan sebuah pemberitahuan terakhir.
Itupun jika kamu masih lelaki.

Lelaki...
Seharusnya lebih kuat secara fisik dari wanita.
Seharusnya lebih berani bertanggungjawab dari wanita.
Seharusnya lebih punya daya juang yang tangguh dari wanita.
Seharusnya lebih bisa mengayomi dari wanita.
Seharusnya lebih bisa melindungi dari wanita.
Seharusnya lebih bisa menuntun dan mengarahkan hal yang benar dari wanita.

Begitulah kurang lebih gambaran lelaki dimata wanita timur.
Tapi tidak sedikit lelaki yang memilih sebaliknya.

Menjadi lelaki yang lemah dengan alasan berbadan kurus.
Menjadi lelaki yang penakut dengan alasan penyakit bawaan. 
Menjadi lelaki yang pengecut dengan alasan didikan orang tua.
Menjadi lelaki yang tidak bisa mengayomi dengan alasan belum mapan secara finansial.
Menjadi lelaki yang tidak bisa melindung dengan alasan keterbatasan.
Menjadi lelaki yang tidak berpendirian dengan alasan tidak tahu kebenaran yang sejati.

Jika semua itu adalah alasannya.
Maka dapat disimpulkan kamu adalah manusia egois.
Tidak bersyukur dan secara tidak langsung menyalahkan Pencipta.
Tidak mau berjuang menjadi lebih baik.
Tidak menghargai orang tua yang sudah membesarkan.
Tidak mau berusaha sampai mendapatkan hasil.
Tidak mau mencari kebenaran dengan sungguh-sungguh.
Dan memilih menjadi tidak dewasa dengan alasan rasa NYAMAN.

By Denok

0 comments:

Post a Comment